Kita sering mendengar hadits Rasulullah saw, “Barangsiapa menginginkan kehidupan dunia maka hendaknya ia memiliki ilmu, dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat maka hendaknya ia memiliki ilmu, dan barangsiapa menghendaki keduanya maka hendaknya ia memiliki ilmu.” Selama berabad-abad tidak ada yang meragukan bukti kebenaran hadits ini. Ilmu menjadi tonggak berdirinya peradaban suatu bangsa, bahkan di zaman sebelum datangnya Islam sekalipun. Ilmu telah memberikan banyak kemudahan dan inovasi di segala bidang, seperti teknologi, ekonomi, dan politik.
Remaja Islami
Rabu, 15 Juni 2016
Rabu, 20 April 2016
Hidup Sehat dengan Mengamalkan Sunnah
Amalkan sunnah maka hidup sehat menanti Anda, benarkah? Tidak diragukan, Islam adalah agama yang mengajarkan hidup sehat. Jika selama ini ada slogan yang terkenal “pencegahan lebih baik dari …
Amalkan sunnah maka hidup sehat menanti Anda, benarkah? Tidak diragukan, Islam adalah agama yang mengajarkan hidup sehat. Jika selama ini ada slogan yang terkenal “pencegahan lebih baik dari pengobatan,” ternyata sejak empat belas abad yang lalu aplikasi dari slogan itu telah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tanamkan kepada para shahabatnya. Mari perhatikan hal-hal berikut:
Rabu, 13 April 2016
Bahaya Pengangguran
Bahaya Pengangguran
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Waktu, itulah harta paling berharga bagi setiap mukmin. Modal hidup
yang paling penting bagi setiap mukmin. Bagi mereka yang sadar, tidak
ada istilah sia-sia tanpa makna. Karena mereka memahami, semua harus
dipertanggung jawabkan di hadapan Sang Pencipta.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rabu, 30 Maret 2016
Rabu, 16 Maret 2016
Aku cinta kamu karena Allah
yang terakhir
Allah ﷻ berfirman,
النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ
ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ۗ
“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang
mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.”
(QS:Al-Ahzab | Ayat: 6).
Ayat ini menjelaskan bahwasanya istri-istri Rasulullah
ﷺ adalah ibunya orang-orang yang
beriman. Rasulullah ﷺ memiliki 11 orang istri. Semuanya
disebut sebagai ibu orang-orang yang beriman (Ummahatul Mukminin). Di
antara istri beliau ﷺ adalah Ummul Mukminin
Maimunah binti al-Harits radhiallahu ‘anha.
Allah ﷻ sebut istri-istri Nabi ﷺ sebagai ibu orang-orang yang beriman. Tentu ironis, ketika kita –yang
mengaku sebagai orang-orang yang beriman- lebih mengenal artis dari ibu kita
sendiri. Sesuatu yang wajar kita tahu siapa ibu negara. Tidak tahu dengan ibu
sendiri? Hmm..
Mari sejenak mengenal ibu kita, Ummul Mukminin
Maimunah binti al-Harist radhiallahu ‘anha.
Salahkah Aku Mencintai Dunia?
Seorang tabi’in, Salamah
bin Dinar (Abu Hazim) pernah ditanya oleh Abdurrahman bin Zaid bin
Aslam, semoga Allah merahmati keduanya:
“Sungguh kudapati pada diriku ini sesuatu yang membuatku bersedih”, kata Abdurrahman.
“Apa itu wahai putra saudaraku?” tanya Salamah bin Dinar.
“Cinta dunia,” jawab Abdurrahman.
Salamah bin Dinar berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya aku tidak menyalahkan diriku karena sesuatu yang Allah beri padaku. Karena Allah telah membuat kita cinta akan dunia ini. Tapi janganlah kecitaan kita pada dunia membuat kita mengambil sesuatu yang Allah benci. Dan menghalangi kita dari sesuatu yang Allah cintai. Jika demikian yang kita lakukan, maka kecintaan pada dunia tidak membahayakan kita. Selain (dua) hal ini, barulah kita cela diri kita (karena mencintai dunia).”
“Sungguh kudapati pada diriku ini sesuatu yang membuatku bersedih”, kata Abdurrahman.
“Apa itu wahai putra saudaraku?” tanya Salamah bin Dinar.
“Cinta dunia,” jawab Abdurrahman.
Salamah bin Dinar berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya aku tidak menyalahkan diriku karena sesuatu yang Allah beri padaku. Karena Allah telah membuat kita cinta akan dunia ini. Tapi janganlah kecitaan kita pada dunia membuat kita mengambil sesuatu yang Allah benci. Dan menghalangi kita dari sesuatu yang Allah cintai. Jika demikian yang kita lakukan, maka kecintaan pada dunia tidak membahayakan kita. Selain (dua) hal ini, barulah kita cela diri kita (karena mencintai dunia).”
Langganan:
Postingan (Atom)